Isnin, 4 April 2011

Mitos dan Fakta tentang Beton Ringan Aerasi


Banyak orang enggan menggunakan material beton ringan aerasi, salah satunya karena adanya mitos seputar material ini.

1. MITOS: Beton ringan aerasi mudah dibongkar.
  • FAKTA: Jika pemasangannya benar, dinding dari beton ringan aerasi sulit dibongkar. Pencuri masuk ke dalam rumah bukan dengan cara membongkar dinding melainkan membobol kunci pintu atau jendela.

2. MITOS: Tidak cocok untuk dinding luar.
  • FAKTA: Jika akan digunakan di bagian luar, permukaan dinding harus diplester dan diaci. Plesteran dan acian berfungsi sebagai pelindung.

3. MITOS: Jangan menggunakan untuk dinding kamar mandi
  • FAKTA : Untuk pemakaian di tempat basah dan lembab, hendaknya di atas balok sloof dibuat lapisan trasram (lapisan kedap air) dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:3. Ketinggian trasram setidaknya sekitar 1 m.

4. MITOS: Tidak tahan terhadap air.
  • FAKTA : Salah satu penyebab adanya mitos ini karena beton ringan aerasi berpori sehingga terlihat bisa menyimpan air. Padahal, faktanya tidak demikian. Meskipun berpori banyak, beton ringan aerasi memiliki daya serap air yang rendah. Hal ini disebabkan pori-pori di dalam inti beton berdiri sendiri. Masing-masing pori tidak saling berhubungan sehingga air tidak mudah merembes ke dalam material ini.
http://www.hebel.co.id/

    Dinding Blok AAC: ‘Does and Don’ts’

    DO:
    • Pastikan struktur utama dan kolom praktis sudah memenuhi syarat dan dalam keadaan kering.
    • Gunakan adonan PM-200 atau PM-600 untuk perekat arah horizontal lapis pertama setebal 2-5 cm dengan menggunakan cetok semen.
    • Gunakan perekat Blok PM-100 untuk sisi arah vertikal blok dengan bantuan roskam bergigi yang sesuai.
    • Gunakan ‘waterpas’ untuk memastikan perletakan setiap blok rata.
    • Perekat blok arah horizontal dan vertical lapis ke 2 dan seterusnya menggunakan PM-100.
    • Pastikan setiap blok dalam keadaan rata dan tegak lurus dengan menggunakan ‘waterpas’.
    • Gunakan palu karet untuk menekan blok sehingga rapat.
    • Plesteran yang disarankan adalah PM-200 dari Prime Mortar karena sudah teruji memenuhi persyaratan teknis.
    • Rapikan kelebihan perekat blok PM-100 yang meluber keluar. Tutup sambungan antar blok yang masih berongga dengan menggunakan PM-100 dengan bantuan cetok semen.
    • Tempatkan angkur setiap 3 lapis blok arah vertical dan 2 blok arah horizontal.
    • Panjang ‘overlap’ letak siar vertikal lapis bawah dan siar vertikal lapis atas adalah 20 cm atau 1/3 panjang.

    DON’T:
    • Jangan bekerja pada kondisi sloof, balok, dan kolom beton yang keropos, miring, dan secara visual meragukan.
    • Jangan gunakan adonan konvensional untuk perekat blok dan plesteran yang tidak terukur baik campuran dan homogenitasnya.
    • Jangan gunakan Blok AAC palsu yang akan mempengaruhi mutu hasil akhir pekerjaan dinding tembok.
    • Jangan gunakan air untuk mengaduk semen instan yang mengandung lumpur , minyak atau garam.
    • Jangan gunakan adonan PM-100 yang terlelu encer atau terlalu kental yang dapat mengurangi daya rekat.
    • Jangan gunakan ember atau tempat adukan semen yang kotor atau bekas cat.
    • Segera koreksi apabila permukaan vertikal blok terlihat miring, sebab akan mengakibatkan pemborosan plesteran.
    • Jangan gunakan cetok atau tangan untuk merapatkan blok karena tekanannya kurang kuat, atau palu besi karena tekanannya terlalu kuat.
    • Jangan basahi permukaan dinding Blok sebelum pekerjaan plester.
    • Jangan gunakan palu untuk memotong blok, karena akan menghasilkan permukaan vertical yang tidak rata.
    • Jangan membuat alur untuk utilitas pipa listrik dan air dengan kedalaman lebih dari 1/3 tebal blok.

    Perbandingan Batu bata dan Hebel (beton ringan)


    Dewasa ini bahan bangunan semakin beragam.Mulai dari pengganti bata dengan menggunakan hebel atau plat lantai diganti menggunakan penutup yang berbahan ringan serta untuk atap yang tidak lagi menggunakan kayu sebagai kuda – kuda maupun untuk reng dan usuknya, tetapi saat ini masyarakat tren menggunakan baja ringa sebagai pengganti kayu.

    Untuk dinding, dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun batu bata.namun saat ini orang sudah mengenal hebel ( beton ringan ).Sebenarnya beton ringan ini sudah dipergunakan oleh masyarakat swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan.Kemudian pada tahun 1943 diJerman dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel. Dan di Indonesia sendiri hebel mulai dikenal sejak tahun 1995.

    Hebel atau beton ringan untuk bahan adonannya antara lain terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.

    Sedang untuk batu bata batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press.

    Untuk segi ukuran batu bata 25 x 12 x 4,5 cm atau lebih kecil beberapa centi. Untuk hebel ukuran lazimnya 20 x 60 x 10 cm atau tebalnya dapat lebih kecil sedikit.Dalam penggunanan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan kurang lebih sekitar 85 buah.Sedang untuk hebel rata – rata digunakan sebanyak 8,5 buah.

    Apabila dilihat dari segi harga untuk satu buah batu bata berkisar Rp 375,- / buahnya.Untuk hebel Rp 650.000,- /m3. Sehingga harga satuan rata-rata Rp. 6.500,- / buah. Sehingga dalam 1m2 untuk batu bata besar biaya Rp 375,- x 85 = Rp. 31.875,- ( diluar dari speci ).Dan untuk Hebel dalam 1m2 adalah Rp. 6.500,- x 8,5 = Rp. 55.250,- ( diluar dari speci ).Memang untuk hebel harga jatuh lebih tinggi. Namun dari segi berat untuk distruktur,hebel lebih ringan dan lebih cepat pengerjaannya.

    Resiko Yang Akan Terjadi PEMASANGAN DINDING BATA/BATA RINGAN


    Dinding tidak lurus secara Vertikal

    Penyebab
    • Pada saat pemasangan bata/celcon, tukang tidak memasang jidar (acuan), atau memasang jidar namun tidak mengecek kembali vertikalitas jidar dengan menggunakan LOD. Atau tukang memasang jidar namu material yang digunakan sebagai Jidar tidak memenuhi kriteria (yang disarankan adalah Jidar Aluminium) seperti kaso atau B nol film yang sudah dibelah namun tidak diserut kembali agar lurus, besi hollow atau lain sebagainya yang mudah berdeformasi.

    Perbaikan
    • Jika dinding belum terlalu miring, maka dapat dilakukan langkah ciping ketika akan melakukan plesteran. Namun perlu diperhatikan ketebalan dinding setelah proses ciping tadi. Jika menjadi terlalu tipis makan dinding harus dibongkar dan dipasang kembali. Langkah ini harus segera diambil karena jika proses ini diabaikan maka hasil akhir dari pekerjaan di belakangnya (plester dan aci) akan tidak memenuhi standar.

    Pencegahan
    • Pengawas lapangan sesering mungkin mengecek proses dan hasil pekerjaan tukang sehingga jika ada kesalahan dapat terdeteksi lebih awal dan pemecahannya masih jauh lebih mudah dan murah. Jangan memperbolehkan tukang melepaskan jidar sebelum mencapai tinggi dinding yang diperkenankan ( misal sudah mencapai 3/4 tinggi dinding).

    Dinding tidak lurus

    Penyebab
    • Tukang kurang memperhatikan tanda marking (acuan) atau tanda marking kurang jelas (tertutup kotoran). Marking yang digunakan tipe yang pertama (yang hanya memiliki satu garis yaitu as dinding) sehingga tukang kesulitan memperhatikan kelurusan dinding.

    Perbaikan
    • Kesalahan ini akan sangat terasa jika berada pada area koridor (area yang memiliki dinding yang panjang). Dinding yang tidak sesuai dengan rencana harus di ulang kembali, dan pastikan marking kembali di buat dan acuan di buat juga.

    Pencegahan
    • Pada sudutan dalam dapat dicek dengan menggunakan siku yang besar (dinding celcon lebih mudah di cek daripada dinding batu merah karena relatif lebih rata). Dan dari acuan marking yang tersedia (pinjaman) diukur, kemudian dicocokkan dengan gambar rencana.

    Membanding Batu Bata dengan AAC Block (bata ringan)

    Pada masa lalu, material yang utama yang digunakan sebagai pasangan dinding adalah batu bata yang terbuat dalam lempung yang dibakar. Seiring dengan perkembangan jaman, maka muncul berbagai alternatif lainnya. Dan saat ini, material untuk pemasangan dinding yang sedang populer selain batu bata adalah AAC Block atau Bata ringan. Tercatat minimal ada dua produk yang beredar di pasaran yaitu produk jaya celcon dan hebel.

    Kemudian apakah kelebihan dan kekurangan batu bata dengan bata ringan? Berikut uraiannya.

    Kelebihan Batu Bata :

    1. Tidak memerlukan keahlian lebih untuk memasang bata
    2. Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan untuk jumlah kecil atau membentuk bidang-bidang yang kecil
    3. Murah per buahnya
    4. Mudah ditemukan
    5. Perekatnya tidak perlu yang khusus


    Kekurangan Batu Bata :

    1. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
    2. Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material perekatnya.
    3. Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat wastenya dapat lebih banyak
    4. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata


    Kelebihan AAC Block (bata ringan) :

    1. AAC Block atau singkatan dari Autoclaved Aerated Concrete Block memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat dengan mudah menghasilkan pasangan bata yang rapi
    2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat
    3. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Selain itu karena ringan, pengangkutannya dapat lebih mudah dilakukan
    4. Karena ukurannya yang lebih besar dari bata biasa maka pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
    5. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.

    Kekurangan AAC Block (bata ringan) :

    1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste yang cukup besar
    2. Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
    3. Diperlukan keahlian tambahan untuk tukang yang akan memasangnnya, karena dampaknya berakibat pada waste dan mutu pemasangan.
    4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.

    Seperti halnya benda-benda lainnya, keduanya akan sangat bermanfaat jika penggunaannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan aplikatornya. Semoga uraiann ini berguna bagi pengambilan keputusan ini.

    * keterangan di atas adalah hasil pengamatan di lapangan dalam berbagai kesempatan. Tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan dari keterangan pihak lainnya.

    Ahad, 3 April 2011

    Blok konkrit ringan

     
    Blok konkrit ringan adalah salah satu bahan binaan yang boleh digunakan sebagai alternatif kepada batu bata bagi membina dinding bangunan atau tembok.

    Blok konkrit ringan juga dikenali Lightweight Blockwall, ianya dibuat daripada simen, pasir dan kemudiannya dicampurkan dengan agen pembuih (frothing agent). Ini membuatkan blok konkrit ringan ini mengandungi gelembung-gelembung udara yang halus apabila ia mengeras.

    Salah satu ciri utama blok konkrit ringan ini adalah mempunyai ketumpatan yang rendah dan lebih ringan daripada blok konkrit biasa (lebih kurang 1/5 berat konkrit biasa). Ciri-ciri ini membolehkan blok konkrit ini mudah dipotong, didrill dan dibentuk, ianya juga mempunyai ciri-ciri penebat haba dan bunyi yang baik.

    Blok konkrit ringan yang diproses di kilang SIZ mempunyai ukuran seperti berikut:
    • Panjang / Length : 500mm (20'')
    • Tinggi / Height : 200mm (8'')
    • Tebal / Thickness : 100mm (4'')
    Seperti juga batu-bata, bahagian-bahagian sisi blok juga dirujuk dengan nama yang sama seperti bahagian Muka / Stretcher dan bahagian Kepala / Header.

    Pelanggan yang berminat untuk menggunakan atau mendapatkan blok konkirt ringan ini perlulah:
    1. Menyediakan forklif atau kren di tapak bina atau kilang untuk menurunkan palet-palet blok konkrit ringan dari lori.
    2. Mempunyai tenaga pekerja mahir untuk mengendalikan blok konkrit ringan.

    Bagi perkara (2), pihak SIZ ada menyediakan kursus pemasangan blok konkrit ringan yang dijalankan dua kali dalam sebulan di Dungun, Terengganu. Sila klik disini untuk melihat Kursus IBS yang dijalankan oleh SIZ.

    Cara pengandalian blok yang salah akan mengakibatkan kerosakkan kepada blok dan kerugian kepada pelanggan. Pihak SIZ tidak akan bertanggungjawab jika berlaku kerosakkan semasa pengendalian dan penggunaan blok oleh pelanggan.

    Sabtu, 26 Mac 2011

    Pasang Simen Lantai

    Hari ini Sabtu 26-03-2011. Ah Chai sudah beritahu akan memasang simen lantai hari ini. Kebetulan aku pula ada janji kelas tambahan dengan murid 2B.

    Jam 8.15 aku ke pasar membeli ayam dan beberapa bahan yang dipesan. Kemudian ke kedai roti canai di simpang Kepala Kota. Selepas itu aku terus ke sekolah untuk kelas tambahan. Ramai yang datang. Tapi ada juga yang tidak ikut arahan, Aku hambat pulang saja suruh tukar uniform sekolah.

    Semasa kelas bermula lebih kurang setengah jam, hujan turun dengan lebatnya. 10 minit kemudian renyai-renyai. Aku teruskan kelas. Kadang-kadang hujan lebat dan renyai silih berganti.

    Jam 11.30 aku tamatkan kelas. Aku pergi tengok rumah aku.

    Sesampainya, aku terlihat sebuah kren tinggi sedang mengangkut simen. Di tengah-tengah jalan hadapan rumah aku pula sebuah lori simen. Aku rasa tentu kerja-kerja memasang simen sedang berjalan, walaupun tadi aku perasan dua tiga kali hujan lebat silih berganti.

    Sekarang pun hujan masih turun, tetapi renyai-renyai saja. Aku pergi dekat untuk melihat kerja-kerja memasang simen. Salam dengan Mahibul ada di atas sana memunggah simen yang diangkut ke atas. Ali tunggu di bawah dekat dengan lori simen. Ah Chai ada di sana. Aku dekati Ah Chai dan berbual-bual pasal kerja pasang simen itu.

    Kata Ah Chai, 3 lori diperlukan untuk menyudahkan kerja simen lantai itu. Ini lori yang kedua. Lebih kurang 20 minit, lori kedua itu sudah selesai menuangkan simennya. Lori itu pun beredar.

    Selang 20 mini sampai pula lori yang ketiga. Ketika baru saja nak mula tuangkan simen pertamanya, hujun turun mencurah-curah. Aku tanya Ah Chai "kalau hujan lebat macam ini, boleh tuang simen lantai jugak kah?" Ah Chai bagitau, kalau hujan lebat seharian tak boleh, kita tunggu sekejap.

    Memang pun, hujan berenti seketika, tetapi renyai-renyai sahaja. Lori pun terus menuangkan simen dan dibantu oleh Ali. Dan kerja pasang simen itu diteruskan lagi.

    Setengah jam lepas itu, kerja tuang simen dari lori ke-3 selesai. Salam dengan Mahibul bagi tau, semuanya sudah cukup dan beres. Mereka nampak meratakan beberapa bahagian yang belum rata. Aku lihat dari bawah saja.

    Lori yang ke-3 pun berlalu selepas mencuci simen-simen yang terlekat.

    Hujan makin reda. Aku pun pergi belek-belek dari jauh sahaja. Takut terkena kotoran simen yang banyak bergenang dibahagian luar rumah.

    Kerja pasang simen lantai berakhir jam 2.00 petang.

    Khamis, 24 Mac 2011

    Bayar RM 40 ribu lagi

    Hari ini Khamis. aku pergi ke Bank Islam Jalan Sultanah untuk transfer duit sebanyak RM40 ribu lagi kepada Ah Chai. Tak ramai orang di bank. Oleh itu kerja aku beres dengan cepat sekali.

    Jumlah yang aku keluarkan setakat hari ini sudah RM 80 ribu.

    Khamis, 17 Mac 2011

    Pasang Pancang Plywood

    Khamis 17-03-2011 pagi aku pergi tengok apa yang sudah dibuat bangla 3 orang tu. 1 bangla ada di bawah Abdulhaq tengah dok kumpulkan kayu-kayu siling yang berselerak dan di angkut ke seberang jalan. Salam dengan Mahibul buat kerja pasang pancang dan perabung. Kemudian depa pasang plywood untuk dibuat lantai.

    Aku tengok yang siap baru satu, di bilik tengah.

    Hari ini projek aku nak bukak tombol kunci dari 4 bilik yang ada. Bilik depan sudah selesai. Bila aku start bukak tombol bilik master. Ah Chai sampai dengan van dan bawa stager. Bangla-bangla ini pun cepat-cepat pergi turunkan stager dari van.

    Aku sempat sembang dengan Ah Chai. Tanya dia apa bahagian yang dia nak buat dulu. Dia bagitau, semua lantai akan dibuat serentak.

    Aku tanya bahagian belakang. Dia kata yang itu akan dibuat beam dulu. Kemudian baru buat pancang lantai. Jadi bila semua dah ready, baru dia order simen bancuh dan buat lantai.

    Kemudian dia tengok lubang-lubang yang akan dibuat footer. Dia bagi tau, footer lama yang dibuat oleh Pak Mat Kawah itu pun dah cukup kuat walaupun tak dibubuh kayu bakau.

    Tapi aku bagitau Ah Chai, aku mau rumah yang selamat. Ah Chai kata, dia akan buat footer baru untuk tiang yang besar. Jadi tak ada masalah lagi.

    Kemudian sembang pula pasai porch. Ah Chai bagi pendapat, dia akan tinggikan sikit porch itu. Kalau aku nak jimat, aku boleh guna semua atap-atap genting itu untuk porch.

    Aku tanya dia kalau guna besi macam mana pulak? Dia kata kena buat siku jadi, siling akan rendah. Susahlah anak-anak aku nak main badminton.

    Jadi aku minta Ah Chai buat porch tinggi guna bumbung zinc baru. Kena tambah duit lagilah. Ah Chai bagi tau, ada orang nak borong aku punya kayu dengan atap genting. Bagus jugaklah. Boleh cover duit siling baru.

    Selepas Ah Chai pergi, aku try bukak tombol bilik master. Ok Siap. Nak bukak tombol bilik tengah tak  boleh sebab pintu dah tersekat dengan pancang plywood yang bangla tadi buat.

    Aku terus ke bilik belakang dan bukak tombol kuncinya. Kemudian aku balik rumah sewa. Masa itu sudah jam 12.30 tengahari.

    Bini dah balik dari sekolah bersama anak aku yang ada kelas tambahan. Dia kata siaplah untuk ke Pokok Sena kerana nak konvoi rombongan meminang untuk anak saudara aku Hadi.

    Jam 2.30 bertolak ke Pokok Sena. Jam 3.30 baru start ke Bukit Payung untuk meminang.

    Selesai semua, aku sampai Langgar hampir jam 7.00 pm.

    Isnin, 14 Mac 2011

    Bersihkan siling dan rumah

    Isnin 14-03-2011, kerja punggah bumbung selesai. Kini kerja buang siling dan kayu perabong yang pegang siling. 2 bangla tu yang buat kerja. Depa main punggah saja. Siling-siling semuanya pecah hancur. Satu pun tak boleh digunakan. Memang pun siling asbestos itu sudah rapuh. Dah 15 tahun digunakan.

    Sebelum tengahari semuanya siap. Kemudian depa susun atap-atap genting itu diluar rumah.

    Petangnya Salam dan Mahibul korek lubang ditiang-tiang untuk dibuat footer. Ah Chai pun sampai petang tu. Dia bagi tau ada sorang lagi bangla akan join 2 bangla ini untuk buat kerja rumah.

    Ahad, 13 Mac 2011

    Keluarkan bumbung genting

    Hari ini Ahad 13-03-2011 dua bangla itu juga yang buat kerja. Dua bangla ini tidur di rumah aku yang tengah renovate tu. Depa tidur di bahagian dapur rumah, kerana bahagian itu bumbung asbestos yang belum dipunggah. Malam tadi tidak hujan. Hari ini aku boleh belek2 lagi beberapa barang yang masih banyak berselerak di porch luar.

    Bumbung genting yang di atas siling sudah di bawa turun dan disusun rapi di dalam dan di luar rumah. Ada yang pecah dan banyak yang masih elok.

    Hari ini kerja dua bangla itu memunggah kayu bumbung. Dua orang ini juga yang buat kerja. Kayu-kayu bumbung itu dipunggah satu demi satu dan di susun di kaki lima.

    Masih elok kayu-kayunya. Ada orang nak booking, aku cakap tunggulah dulu. Manalah aku tau berapa duit yang depa kena bayar untuk borong semua kayu dan bumbung genting itu.

    Nabil masih tidor. Rupa-rupanya dia balik malam tadi. Hari ini jam 12.45 tgh dah nak balik ke UIAM.

    Aku balik rumah jam 12.15 tgh. Mak Nabil dan siap, tapi Nabil baru bangun tidor. Aku suruh cepat2 mandi sebab aku tak nak memecut ke Sahab Perdana.

    Jam 12.35 baru siap. Aduh! Kena cepat ni. Nanti tertinggal bas pulak si Nabil.

    Sampai di Sahab jam 12.45, aku turunkan depa di porch depan dan terus mencari parkir kereta. Bila aku masuk dalam Sahab Perdana, lalu ikut kaunter tiket, nampak Nabil masih menunggu di kaunter syarikat bas yang dia beli tiketnya.

    Aku bagi tau Nabil, tunggu apa di sini yang tak ada orang? Pi tengok diluar sana. Bas dok tunggu kot! atau pun dah terlepas.

    Datang seorang gadis, tanyakan Nabil naik bas pukul berapa. Bila Nabil jawab, dia terus suruh ke tempat bas kerana bas sudah tunggu.

    Bas yang dinaiki Nabil tu nampak baru, plet DBS. Siap ada WiFi lagi. Aku try login, memang boleh masuk free punya. Canggih sungguh bas express la ni. Tak macam dulu. Siap boleh tanya, ada ekon atau tidak. Yang tak ekon, murah, yang ekon mahal sikit.

    Dalam 20 minit tunggu, bas Nabil pun bertolak. Dan pesen bini aku, kalau antar anak naik bas, selagi bas itu tak hilang dari mata, dia akan tetap tunggu. Waimma jam 1 pagi pun dia sanggup tunggu tengok bas jalan.

    Lepas itu ke ATM yang ada di Sahab Perdana, Cash RM2 ribu.

    Terus bergerak ke Bank Muamalat dekat Star Parade untuk deposit duit kepada anak aku yang sulung. Mak dia kata la ni ada di Kelantan, ikut rombongan UNIMAPS. Ok lah. Yang penting deposit dulu duit supaya dia dapat bayar yuran semester akhir.

    Anak aku yang sulung ini Nizamuddin akan  habiskan pengajian sarjana muda mekatronik 2 bulan lagi. InsyaAllah. Semoga Nizam akan berjaya dengan cemerlang nanti.

    Lepas deposit duit RM1ribu di Bank Muamalat, kami balik terus ke rumah. Banyak lagi kerja yang nak dibuat. Bini pun nak sambung kerja di sekolahnya.

    Lepas Asar aku pergi jenguk 2 bangla yang buat kerja tadi. Rupanya2 depa dah punggah semua kayu bumbung dan letakkan dikaki lima.

    Aku panggil Naufal membantuku angkat beberapa barang lagi dengan proton saga.

    Jam 7.00 baru aku teringat nak jumpa Che Ad 46. Dah 2 malam berturut-turut aku pergi carinya. Tapi tak jumpa. Rumahnya macam tak ada orang. Kali ini aku kena pergi siang pulak. Tapi dah dekat maghrib ni. Harap-harap jumpa.

    Bila aku sampai saja depan rumah Che Ad 46, jiran sebelahnya bagi tau, dia baru saja berangkat ke Kulim dengan anak  menantunya. Kata jirannya, Che Ad 46 baru keluar dari wad. Dah 2 minggu dia di wad sebab ghout.

    Aku minta nombor telefon Che Ad 46 dari jiran tersebut. Dia cuma ada nombor telefon rumah dan nombor telefon bimbit isteri Che Ad 46. Aku catat keduanya. Malam nanti aku boleh telefon Che Ad 46 untuk bertanya sesuatu yang aku musykil. Semuanya pasal rumah.

    Malamnya aku dengan naufal sekali lagi ke rumah ambil barang-barang yang sepatutnya. Lampu dah tak ada, jadi aku guna lampu proton saga untuk  menyuluh. 2 trip saja yang sempat malam ini. Lepas tu dah letih dah. Umur makin banyak.

    Sabtu, 12 Mac 2011

    Bumbung mula dipunggah

    Hari ini sabtu 12-03-2011, dua bangla yang dipanggil Salam dan Mehboob bekerja keras memunggah bumbung genting seluruh rumah. Kurderat 2 bangla ini nampak macam tak mampu saja buat kerja punggah memunggah ni. Aku sapa keduanya. Bila aku masuk ke dalam rumah, rupa-rupanya dah banyak yang mereka punggah dan susun di atas siling.

    Aku cadangkan kepada Mehboob supaya guna tilam yang aku tak nak pakai lagi untuk turunkan bumbung genting itu. Apa depa 2 orang buat?

    Salam yang ada di atas bumbung jatuhkan satu persatu genting di atas tilam dan dikutip susun oleh Mehboob yang menunggu di bawah.

    Hampir tengahari aku blah. Tak larat tunggu tengok depa 2 orang buat kerja macam tak penat2 saja.

    Petangnya aku pergi lagi menyapa 2 bangla ini. Nampak macam dah nak habis bumbung genting itu dipunggah.

    Jam 6 petang semuanya selesai.

    Hari ini pergi ambil lagi beberapa barangan yang penting-penting seperti kerusi dan meja. Takut nanti terkena air hujan, mau kembang satu meja.

    Jumaat, 11 Mac 2011

    Angkat barang lagi

    Pagi Jumaat ini (11-03-2011) aku luangkan masa untuk melihat-lihat rumah dan barang-barang yang masih boleh diangkut keluar. Aku ajak anak2 dan isteriku sekali.

    Kebetulan pula Nabil sampai tengah malam tadi. Dia balik untuk meraikan sahabat UIAMnya yang akan melangsungkan perkahwinan di Sungai Petani.

    Jadi sebelum Nabil berangkat ke SP aku ada 2 pembantu lelaki untuk membantu kerja-kerja memunggah kabinet dinding di dapur.

    Anak-anak aku kerahkan mereka punggah kabinet itu sambil dimonitorkan oleh aku. Tak juga jadinya, aku terpaksa ambil alih dan mereka membantuku pulak.

    Isteri pula pergi menjenguk di bilik belakang untuk melihat apa lagi saki-baki yang patut diambil dan yang patut di buang. Bilik ini sudah jadi sarang anai-anai. 2 almari dan 1 meja sudah dikuasai oleh mereka. Banyak juga kain baju dan buku-buku yang rosak. Aku suruh anak2 aku buang saja di seberang jalan, mungkin akan dibakar nanti.

    Bila dah selesai punggah kabinet, kami angkut keluar dan bawa ke rumah sewa, supaya kabinet-kabinet ini tidak rosak jika terkena air hujan.

    Hampir jam 12.30 tengahari, kerja diberhentikan untuk solat Jumaat.

    Lepas Jumaat, aku anak-beranak sekali lagi menyambung kerja-kerja yang belum beres tadi. Nabil pula asyik menerima SMS kawan2nya yang akan ke SP petang nanti.

    "Bil, sebelum yang pi SP, hang tulong abah dululah. Bila kawan hang mai, hang pi lah, abah dgn Naufal akan bereskan nanti.

    Hampir jam 5.20, kami berhentikan kerja mengasingkan barang-barang yang masih tertinggal itu.

    Malamnya selepas isyak, aku dengan Naufal pergi angkat beberapa barang-barang besar, semuanya kabinet dinding. Dengan proton saga aku angkut semuanya, 5 trip baru selesai. Semuanya letak diluar dulu. Badan dah letih. Esok pulak lah

    Khamis, 10 Mac 2011

    Kerja Permulaan

    Hari ini 10-03-2011 Khamis, kerja-kerja memotong semua wayar elektrik dilakukan oleh kontraktor. Ah Chai sudah telepon aku kelmarin, yang dia akan datang esok (hari ini) untuk kerja-kerja potong wayar elektrik.

    Kipas siling dibuka dan diletakkan di atas lantai. Semua wayar dipotong begitu sahaja. Wayar dipotong kerana siling dan bumbung akan dibuka, dijangkakan esok hari.

    Walaupun masih ada lagi barang-barang aku yang belum diangkut keluar. Kerja-kerja ini terpaksa dilakukan juga. Kalau tidak, sampai bila pun kerja renovasi rumahku tidak dapat dilakukan.

    Ada dua pekerja bangla dan 2 cina elektrik. 2 cina elektrik ini dengan lajunya memotong wayar-wayar elektrik. Memanglah kerja potong lebih mudah dari kerja pasang. 2 bangla ini pulak akan buat kerja bukak siling dan bumbung.

    Yang aku hot pula bila aku tengok wayar speaker yang terlekat di dinding bilik kesayangan aku pun dia potong. Takdak akai kot! Tak apalah. Apa nak buat, aku kena sambung balik wayar itulah.

    Tapi hari ini aku kena pergi SMKA Sik, ada mesyuarat PIBG dan ambil 2 anakku yang belajar di sana. Jam 10.20 aku pun berangkat ke SIK.

    Sabtu, 1 Januari 2011