Isnin, 4 April 2011

Membanding Batu Bata dengan AAC Block (bata ringan)

Pada masa lalu, material yang utama yang digunakan sebagai pasangan dinding adalah batu bata yang terbuat dalam lempung yang dibakar. Seiring dengan perkembangan jaman, maka muncul berbagai alternatif lainnya. Dan saat ini, material untuk pemasangan dinding yang sedang populer selain batu bata adalah AAC Block atau Bata ringan. Tercatat minimal ada dua produk yang beredar di pasaran yaitu produk jaya celcon dan hebel.

Kemudian apakah kelebihan dan kekurangan batu bata dengan bata ringan? Berikut uraiannya.

Kelebihan Batu Bata :

  1. Tidak memerlukan keahlian lebih untuk memasang bata
  2. Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan untuk jumlah kecil atau membentuk bidang-bidang yang kecil
  3. Murah per buahnya
  4. Mudah ditemukan
  5. Perekatnya tidak perlu yang khusus


Kekurangan Batu Bata :

  1. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
  2. Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material perekatnya.
  3. Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat wastenya dapat lebih banyak
  4. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata


Kelebihan AAC Block (bata ringan) :

  1. AAC Block atau singkatan dari Autoclaved Aerated Concrete Block memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat dengan mudah menghasilkan pasangan bata yang rapi
  2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat
  3. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Selain itu karena ringan, pengangkutannya dapat lebih mudah dilakukan
  4. Karena ukurannya yang lebih besar dari bata biasa maka pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
  5. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.

Kekurangan AAC Block (bata ringan) :

  1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste yang cukup besar
  2. Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
  3. Diperlukan keahlian tambahan untuk tukang yang akan memasangnnya, karena dampaknya berakibat pada waste dan mutu pemasangan.
  4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.

Seperti halnya benda-benda lainnya, keduanya akan sangat bermanfaat jika penggunaannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan aplikatornya. Semoga uraiann ini berguna bagi pengambilan keputusan ini.

* keterangan di atas adalah hasil pengamatan di lapangan dalam berbagai kesempatan. Tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan dari keterangan pihak lainnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan