Khamis, 17 November 2022

Baru Terjumpa Blog ini

 Hari ni 17/11/2022 lebih kurang 11 tahun 8 bulan baru terjumpa blog ini yg pernah aku  buat suka2 dulu.. ok ada masa nanti kita update


bye

Isnin, 4 April 2011

Mitos dan Fakta tentang Beton Ringan Aerasi


Banyak orang enggan menggunakan material beton ringan aerasi, salah satunya karena adanya mitos seputar material ini.

1. MITOS: Beton ringan aerasi mudah dibongkar.
  • FAKTA: Jika pemasangannya benar, dinding dari beton ringan aerasi sulit dibongkar. Pencuri masuk ke dalam rumah bukan dengan cara membongkar dinding melainkan membobol kunci pintu atau jendela.

2. MITOS: Tidak cocok untuk dinding luar.
  • FAKTA: Jika akan digunakan di bagian luar, permukaan dinding harus diplester dan diaci. Plesteran dan acian berfungsi sebagai pelindung.

3. MITOS: Jangan menggunakan untuk dinding kamar mandi
  • FAKTA : Untuk pemakaian di tempat basah dan lembab, hendaknya di atas balok sloof dibuat lapisan trasram (lapisan kedap air) dari campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:3. Ketinggian trasram setidaknya sekitar 1 m.

4. MITOS: Tidak tahan terhadap air.
  • FAKTA : Salah satu penyebab adanya mitos ini karena beton ringan aerasi berpori sehingga terlihat bisa menyimpan air. Padahal, faktanya tidak demikian. Meskipun berpori banyak, beton ringan aerasi memiliki daya serap air yang rendah. Hal ini disebabkan pori-pori di dalam inti beton berdiri sendiri. Masing-masing pori tidak saling berhubungan sehingga air tidak mudah merembes ke dalam material ini.
http://www.hebel.co.id/

    Dinding Blok AAC: ‘Does and Don’ts’

    DO:
    • Pastikan struktur utama dan kolom praktis sudah memenuhi syarat dan dalam keadaan kering.
    • Gunakan adonan PM-200 atau PM-600 untuk perekat arah horizontal lapis pertama setebal 2-5 cm dengan menggunakan cetok semen.
    • Gunakan perekat Blok PM-100 untuk sisi arah vertikal blok dengan bantuan roskam bergigi yang sesuai.
    • Gunakan ‘waterpas’ untuk memastikan perletakan setiap blok rata.
    • Perekat blok arah horizontal dan vertical lapis ke 2 dan seterusnya menggunakan PM-100.
    • Pastikan setiap blok dalam keadaan rata dan tegak lurus dengan menggunakan ‘waterpas’.
    • Gunakan palu karet untuk menekan blok sehingga rapat.
    • Plesteran yang disarankan adalah PM-200 dari Prime Mortar karena sudah teruji memenuhi persyaratan teknis.
    • Rapikan kelebihan perekat blok PM-100 yang meluber keluar. Tutup sambungan antar blok yang masih berongga dengan menggunakan PM-100 dengan bantuan cetok semen.
    • Tempatkan angkur setiap 3 lapis blok arah vertical dan 2 blok arah horizontal.
    • Panjang ‘overlap’ letak siar vertikal lapis bawah dan siar vertikal lapis atas adalah 20 cm atau 1/3 panjang.

    DON’T:
    • Jangan bekerja pada kondisi sloof, balok, dan kolom beton yang keropos, miring, dan secara visual meragukan.
    • Jangan gunakan adonan konvensional untuk perekat blok dan plesteran yang tidak terukur baik campuran dan homogenitasnya.
    • Jangan gunakan Blok AAC palsu yang akan mempengaruhi mutu hasil akhir pekerjaan dinding tembok.
    • Jangan gunakan air untuk mengaduk semen instan yang mengandung lumpur , minyak atau garam.
    • Jangan gunakan adonan PM-100 yang terlelu encer atau terlalu kental yang dapat mengurangi daya rekat.
    • Jangan gunakan ember atau tempat adukan semen yang kotor atau bekas cat.
    • Segera koreksi apabila permukaan vertikal blok terlihat miring, sebab akan mengakibatkan pemborosan plesteran.
    • Jangan gunakan cetok atau tangan untuk merapatkan blok karena tekanannya kurang kuat, atau palu besi karena tekanannya terlalu kuat.
    • Jangan basahi permukaan dinding Blok sebelum pekerjaan plester.
    • Jangan gunakan palu untuk memotong blok, karena akan menghasilkan permukaan vertical yang tidak rata.
    • Jangan membuat alur untuk utilitas pipa listrik dan air dengan kedalaman lebih dari 1/3 tebal blok.

    Perbandingan Batu bata dan Hebel (beton ringan)


    Dewasa ini bahan bangunan semakin beragam.Mulai dari pengganti bata dengan menggunakan hebel atau plat lantai diganti menggunakan penutup yang berbahan ringan serta untuk atap yang tidak lagi menggunakan kayu sebagai kuda – kuda maupun untuk reng dan usuknya, tetapi saat ini masyarakat tren menggunakan baja ringa sebagai pengganti kayu.

    Untuk dinding, dahulu orang cenderung menggunakan batako ataupun batu bata.namun saat ini orang sudah mengenal hebel ( beton ringan ).Sebenarnya beton ringan ini sudah dipergunakan oleh masyarakat swedia pada tahun 1923 sebagai alternatif material bangunan untuk mengurangi penggundulan hutan.Kemudian pada tahun 1943 diJerman dikembangkan lagi oleh Joseph Hebel. Dan di Indonesia sendiri hebel mulai dikenal sejak tahun 1995.

    Hebel atau beton ringan untuk bahan adonannya antara lain terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran.

    Sedang untuk batu bata batu bata terdiri atas jenis bata tanah liat atau lempung, bata pasir kapur, dan bata mortar. Sedangkan dari segi pembuatannya, ada batu bata merah konvensional dan bata press.

    Untuk segi ukuran batu bata 25 x 12 x 4,5 cm atau lebih kecil beberapa centi. Untuk hebel ukuran lazimnya 20 x 60 x 10 cm atau tebalnya dapat lebih kecil sedikit.Dalam penggunanan bata sebagai penutup dinding biasa digunakan kurang lebih sekitar 85 buah.Sedang untuk hebel rata – rata digunakan sebanyak 8,5 buah.

    Apabila dilihat dari segi harga untuk satu buah batu bata berkisar Rp 375,- / buahnya.Untuk hebel Rp 650.000,- /m3. Sehingga harga satuan rata-rata Rp. 6.500,- / buah. Sehingga dalam 1m2 untuk batu bata besar biaya Rp 375,- x 85 = Rp. 31.875,- ( diluar dari speci ).Dan untuk Hebel dalam 1m2 adalah Rp. 6.500,- x 8,5 = Rp. 55.250,- ( diluar dari speci ).Memang untuk hebel harga jatuh lebih tinggi. Namun dari segi berat untuk distruktur,hebel lebih ringan dan lebih cepat pengerjaannya.

    Resiko Yang Akan Terjadi PEMASANGAN DINDING BATA/BATA RINGAN


    Dinding tidak lurus secara Vertikal

    Penyebab
    • Pada saat pemasangan bata/celcon, tukang tidak memasang jidar (acuan), atau memasang jidar namun tidak mengecek kembali vertikalitas jidar dengan menggunakan LOD. Atau tukang memasang jidar namu material yang digunakan sebagai Jidar tidak memenuhi kriteria (yang disarankan adalah Jidar Aluminium) seperti kaso atau B nol film yang sudah dibelah namun tidak diserut kembali agar lurus, besi hollow atau lain sebagainya yang mudah berdeformasi.

    Perbaikan
    • Jika dinding belum terlalu miring, maka dapat dilakukan langkah ciping ketika akan melakukan plesteran. Namun perlu diperhatikan ketebalan dinding setelah proses ciping tadi. Jika menjadi terlalu tipis makan dinding harus dibongkar dan dipasang kembali. Langkah ini harus segera diambil karena jika proses ini diabaikan maka hasil akhir dari pekerjaan di belakangnya (plester dan aci) akan tidak memenuhi standar.

    Pencegahan
    • Pengawas lapangan sesering mungkin mengecek proses dan hasil pekerjaan tukang sehingga jika ada kesalahan dapat terdeteksi lebih awal dan pemecahannya masih jauh lebih mudah dan murah. Jangan memperbolehkan tukang melepaskan jidar sebelum mencapai tinggi dinding yang diperkenankan ( misal sudah mencapai 3/4 tinggi dinding).

    Dinding tidak lurus

    Penyebab
    • Tukang kurang memperhatikan tanda marking (acuan) atau tanda marking kurang jelas (tertutup kotoran). Marking yang digunakan tipe yang pertama (yang hanya memiliki satu garis yaitu as dinding) sehingga tukang kesulitan memperhatikan kelurusan dinding.

    Perbaikan
    • Kesalahan ini akan sangat terasa jika berada pada area koridor (area yang memiliki dinding yang panjang). Dinding yang tidak sesuai dengan rencana harus di ulang kembali, dan pastikan marking kembali di buat dan acuan di buat juga.

    Pencegahan
    • Pada sudutan dalam dapat dicek dengan menggunakan siku yang besar (dinding celcon lebih mudah di cek daripada dinding batu merah karena relatif lebih rata). Dan dari acuan marking yang tersedia (pinjaman) diukur, kemudian dicocokkan dengan gambar rencana.

    Membanding Batu Bata dengan AAC Block (bata ringan)

    Pada masa lalu, material yang utama yang digunakan sebagai pasangan dinding adalah batu bata yang terbuat dalam lempung yang dibakar. Seiring dengan perkembangan jaman, maka muncul berbagai alternatif lainnya. Dan saat ini, material untuk pemasangan dinding yang sedang populer selain batu bata adalah AAC Block atau Bata ringan. Tercatat minimal ada dua produk yang beredar di pasaran yaitu produk jaya celcon dan hebel.

    Kemudian apakah kelebihan dan kekurangan batu bata dengan bata ringan? Berikut uraiannya.

    Kelebihan Batu Bata :

    1. Tidak memerlukan keahlian lebih untuk memasang bata
    2. Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan untuk jumlah kecil atau membentuk bidang-bidang yang kecil
    3. Murah per buahnya
    4. Mudah ditemukan
    5. Perekatnya tidak perlu yang khusus


    Kekurangan Batu Bata :

    1. Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
    2. Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material perekatnya.
    3. Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama membuat wastenya dapat lebih banyak
    4. Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup rata


    Kelebihan AAC Block (bata ringan) :

    1. AAC Block atau singkatan dari Autoclaved Aerated Concrete Block memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat dengan mudah menghasilkan pasangan bata yang rapi
    2. Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat penggunaan perekat
    3. Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban struktur. Selain itu karena ringan, pengangkutannya dapat lebih mudah dilakukan
    4. Karena ukurannya yang lebih besar dari bata biasa maka pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa
    5. Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan hanya 2,5 cm saja.

    Kekurangan AAC Block (bata ringan) :

    1. Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran yang tanggung, akan memakan waste yang cukup besar
    2. Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini sudah tersedia di lapangan.
    3. Diperlukan keahlian tambahan untuk tukang yang akan memasangnnya, karena dampaknya berakibat pada waste dan mutu pemasangan.
    4. Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.

    Seperti halnya benda-benda lainnya, keduanya akan sangat bermanfaat jika penggunaannya sesuai dengan kondisi dan kemampuan aplikatornya. Semoga uraiann ini berguna bagi pengambilan keputusan ini.

    * keterangan di atas adalah hasil pengamatan di lapangan dalam berbagai kesempatan. Tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan dari keterangan pihak lainnya.

    Ahad, 3 April 2011

    Blok konkrit ringan

     
    Blok konkrit ringan adalah salah satu bahan binaan yang boleh digunakan sebagai alternatif kepada batu bata bagi membina dinding bangunan atau tembok.

    Blok konkrit ringan juga dikenali Lightweight Blockwall, ianya dibuat daripada simen, pasir dan kemudiannya dicampurkan dengan agen pembuih (frothing agent). Ini membuatkan blok konkrit ringan ini mengandungi gelembung-gelembung udara yang halus apabila ia mengeras.

    Salah satu ciri utama blok konkrit ringan ini adalah mempunyai ketumpatan yang rendah dan lebih ringan daripada blok konkrit biasa (lebih kurang 1/5 berat konkrit biasa). Ciri-ciri ini membolehkan blok konkrit ini mudah dipotong, didrill dan dibentuk, ianya juga mempunyai ciri-ciri penebat haba dan bunyi yang baik.

    Blok konkrit ringan yang diproses di kilang SIZ mempunyai ukuran seperti berikut:
    • Panjang / Length : 500mm (20'')
    • Tinggi / Height : 200mm (8'')
    • Tebal / Thickness : 100mm (4'')
    Seperti juga batu-bata, bahagian-bahagian sisi blok juga dirujuk dengan nama yang sama seperti bahagian Muka / Stretcher dan bahagian Kepala / Header.

    Pelanggan yang berminat untuk menggunakan atau mendapatkan blok konkirt ringan ini perlulah:
    1. Menyediakan forklif atau kren di tapak bina atau kilang untuk menurunkan palet-palet blok konkrit ringan dari lori.
    2. Mempunyai tenaga pekerja mahir untuk mengendalikan blok konkrit ringan.

    Bagi perkara (2), pihak SIZ ada menyediakan kursus pemasangan blok konkrit ringan yang dijalankan dua kali dalam sebulan di Dungun, Terengganu. Sila klik disini untuk melihat Kursus IBS yang dijalankan oleh SIZ.

    Cara pengandalian blok yang salah akan mengakibatkan kerosakkan kepada blok dan kerugian kepada pelanggan. Pihak SIZ tidak akan bertanggungjawab jika berlaku kerosakkan semasa pengendalian dan penggunaan blok oleh pelanggan.